Jan Pieter van der Hucht yang menyusul belakangan dari Belanda, ternyata meninggal dunia juga tidak beberapa lama tinggal di Parakan. Kemungkinan besar jalan Sabang Jakarta yang dahulu bernama Laan Holle, merupakan tempat tinggal ibunya dan sanak famili lain pada awal abad ke Apakah keseriusannya itu membuatnya masuk Islam?. Maka sekolah didirikan atas beaya onderneming. Antara lain dengan H. Mula-mula istri dan ke tiga anak Willem sakit.
Uploader: | Zolomuro |
Date Added: | 12 September 2007 |
File Size: | 9.18 Mb |
Operating Systems: | Windows NT/2000/XP/2003/2003/7/8/10 MacOS 10/X |
Downloads: | 40671 |
Price: | Free* [*Free Regsitration Required] |
Perjalanan hidupnya diawali kepindahan ayahnya, Pieter Holle ke Hindia. Perkebunan Onderneming ini merupakan perkebunan percontohan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkungannya.
Newer Post Older Post Home. Dia bekerja sebagai klerk dalam kantor GG di Bogor. Usaha ini berjalan mulus dan berkembang.
Gresik: Karel Frederik Holle
Ketika dokter dari Bogor datang kerumah mereka, anak terkecil perempuan Willem tidak tertolong lagi. Salah satu methodenya untuk memberdayakan masyarakat adalah mengajarkan mereka membaca dan menulis. Lebih menyedihkan lagi anaknya yang lain juga menyusul meninggal. Saturday, 25 November Karel Frederik Holle. Dia bangkrut dan pindah ke Bogor pada tahun Bersama keluarga Pieter, juga ikut keluarga istrinya yaitu Willem van der Hucht dan belakangan Jan Pieter van der Hucht.
Pukul rata, setelah nendadak selama 3 tahun di Hindia, keluarga besar ini telah mengalami kehilangan nyawa warganya, 3 orang dewasa dan 4 orang anak-anak. Karel Frederik Holle adalah salah satu dari orang muda Belanda yang mengadu nasib di Hindia.
Sedangkan Pieter Holle bekerja di perkebunan teh Bolang.
Way Muli Kalianda
Mungkin karena mempunyai cita2 yang sama. Pieter mengalami usaha pengolahan gulanya bangkrut. Dua orang yang berbeda bangsa ini bersahabat mo3. Tapi rupanya pekerjaan itu kurang disenanginya. Apakah keseriusannya itu membuatnya masuk Islam?. Willem bekerja di perkebunan teh di Parakan Salak.
Tidak ada data tentang ini. Tapi bagi Karel, tokoh utama yang sedang kita ceritakan, kesedihan paling besar yang dirasakannya, adalah kematian ayahnya sendiri yang meninggal mendadak di Bolang.
Jan Pieter van der Hucht yang menyusul belakangan dari Belanda, ternyata meninggal dunia juga tidak beberapa lama tinggal di Parakan. Saat itu istri Pieter Holle sedang mengandung tua, maka supaya bisa saling membantu, mereka menetap sementara di Parakan.
Kemungkinan besar jalan Sabang Jakarta yang dahulu bernama Laan Holle, merupakan tempat tinggal ibunya dan sanak famili lain pada awal abad ke Mula-mula istri dan ke tiga anak Willem sakit. Karel juga tertarik pada pelajaran bahasa Arab. Posted by The Lee at Tidak bolqng kemudian istri Willem meninggal juga. Dan perjuangannya merupakan contoh sebuah kesuksesan mendaddak maupun moral.
Ketertarikan Karel pada bahasa dan budaya Sunda, melibatkannya pada banyak penulisan tentang bidang itu pada banyak aspek.
Mereka menerima tantangan ini dengan jiwa besar. Karel saat itu berumur 14 th. Antara lain dengan H. Karena kemampuannya, Pemerintah mengangkat Karel sebagai penasihat Pemerintahan.
No comments:
Post a Comment